Kalau kamu sedang belajar bahasa Inggris, pasti pernah bingung membedakan antara “will” dan “would.”
Keduanya terlihat mirip, sama-sama kata kerja bantu (modal verb), tapi penggunaannya ternyata berbeda tergantung konteks dan waktu. “Will” biasanya digunakan untuk masa depan, sedangkan “would” adalah bentuk lampau (past tense) dari “will” yang juga punya makna pengandaian atau kesopanan.
Kapan Harus Menggunakan “Will” dan “Would”?
Sederhananya:
-
Gunakan “will” untuk hal yang pasti akan terjadi di masa depan.
-
Gunakan “would” untuk hal yang mungkin terjadi atau bersifat pengandaian.
A.) Apa Itu “Will”?
1.) Pengertian “Will” dalam Bahasa Inggris
“Will” adalah modal verb yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan atau untuk mengungkapkan niat, keputusan, janji, dan prediksi.
2.) Fungsi “Will” dalam Kalimat
a.) Menyatakan Keputusan Spontan
Contoh: I will call you later.
(Aku akan meneleponmu nanti.)
b.) Menyatakan Janji atau Niat
Contoh: I will always love you.
(Aku akan selalu mencintaimu.)
c.) Menunjukkan Prediksi atau Keyakinan
Contoh: It will rain tomorrow.
(Besok akan turun hujan.)
3.) Rumus Penggunaan “Will”
Subject + will + Verb (base form)
Contoh:
-
I will study English tonight.
-
She will arrive soon.
4.) Contoh Kalimat Menggunakan “Will”
-
I will help you with your homework.
(Aku akan membantumu mengerjakan PR.) -
They will visit Bali next month.
(Mereka akan mengunjungi Bali bulan depan.) -
Will you marry me?
(Apakah kamu mau menikah denganku?) -
It will be a great day.
(Ini akan menjadi hari yang hebat.) -
He will call you when he arrives.
(Dia akan meneleponmu saat tiba.)
B.) Apa Itu “Would”?
1.) Pengertian “Would” dalam Bahasa Inggris
“Would” adalah bentuk past tense dari “will”, tapi bukan hanya untuk masa lalu.
Kata ini juga sering digunakan untuk permintaan sopan, pengandaian, atau situasi tidak nyata (hypothetical).
2.) Fungsi “Would” dalam Kalimat
a.) Menyatakan Permintaan Sopan
Contoh: Would you help me, please?
(Apakah kamu bersedia membantuku, tolong?)
b.) Menyatakan Pengandaian (Conditional Sentence)
Contoh: If I had a car, I would drive to work.
(Kalau aku punya mobil, aku akan menyetir ke kantor.)
c.) Menunjukkan Kebiasaan di Masa Lalu
Contoh: When I was a child, I would play outside all day.
(Saat aku kecil, aku biasa bermain di luar seharian.)
3.) Rumus Penggunaan “Would”
Subject + would + Verb (base form)
Contoh:
-
I would go if I had time.
-
She would like to have some tea.
4.) Contoh Kalimat Menggunakan “Would”
-
Would you like some coffee?
(Apakah kamu mau kopi?) -
He said he would come tomorrow.
(Dia bilang dia akan datang besok.) -
If I were rich, I would buy a big house.
(Kalau aku kaya, aku akan membeli rumah besar.) -
I would travel more if I had money.
(Aku akan lebih sering bepergian kalau punya uang.) -
When we were young, we would go fishing every weekend.
(Saat muda dulu, kami biasa memancing setiap akhir pekan.)
Baca Juga : 10 Cara Romantis Bilang Sayang dalam Bahasa Inggris
C.) Perbedaan Utama Antara “Will” dan “Would”
1.) Dari Segi Waktu (Tense)
-
“Will” digunakan untuk masa depan.
I will see you tomorrow. (Aku akan bertemu denganmu besok.)
-
“Would” digunakan untuk masa lalu atau pengandaian.
He said he would see me tomorrow. (Dia bilang dia akan menemuiku besok.)
2.) Dari Segi Kepastian
-
“Will” = sesuatu yang pasti terjadi.
She will graduate next year.
-
“Would” = sesuatu yang tidak pasti atau bergantung pada kondisi.
She would graduate if she studied harder.
3.) Dari Segi Formalitas
-
“Would” terdengar lebih sopan dan halus dibanding “will.”
Would you mind helping me? (Apakah kamu keberatan membantuku?)
vs
Will you help me? (Apakah kamu akan membantuku?)
4.) Dari Segi Makna dan Nuansa
-
“Will” = tindakan nyata di masa depan.
-
“Would” = bayangan, keinginan, atau kondisi imajiner.
D.) Tabel Perbandingan “Will” vs “Would”
| Aspek | Will | Would |
|---|---|---|
| Tense | Present / Future | Past / Hypothetical |
| Makna Umum | Akan (pasti) | Akan (andaian/sopan) |
| Fungsi | Keputusan, janji, prediksi | Permintaan sopan, pengandaian, kebiasaan masa lalu |
| Contoh | I will go now. | I would go if I could. |
| Formalitas | Netral | Lebih sopan dan halus |
Baca Juga : Cara Mudah Memahami Either Or dan Neither Nor dengan Contoh Kalimat
E) Contoh Kalimat Perbandingan “Will” dan “Would”
1.) Dalam Percakapan Sehari-hari
-
Will you come to the party? → (Kamu akan datang ke pesta, kan?)
-
Would you come to the party if you had time? → (Apakah kamu akan datang ke pesta kalau kamu punya waktu?)
2.) Dalam Kalimat Pengandaian
-
If it rains, I will stay home.
(Kalau hujan, aku akan tetap di rumah.) -
If it rained, I would stay home.
(Kalau hujan — seandainya — aku akan tetap di rumah.)
F.) Tips Mudah Agar Tidak Salah Menggunakan “Will” dan “Would”
1.) Perhatikan Konteks Waktu
Kalau kalimatmu mengarah ke masa depan nyata, gunakan “will.”
Tapi kalau sifatnya imajiner, gunakan “would.”
2.) Gunakan “Would” untuk Sopan Santun
Ingin terdengar lebih halus saat meminta bantuan? Ganti “will” dengan “would.”
Would you please open the door? (Lebih sopan daripada Will you open the door?)
3.) Hafalkan Pola Conditional Sentences
Biasakan mengenali struktur:
-
Type 1 (Real): If + Present → Will + Verb
-
Type 2 (Unreal): If + Past → Would + Verb
-
Type 3 (Past Unreal): If + Past Perfect → Would Have + V3
Meskipun “will” dan “would” terlihat mirip, keduanya punya fungsi dan konteks yang berbeda.
Gunakan “will” untuk hal yang pasti dan nyata, dan gunakan “would” untuk pengandaian, kesopanan, atau masa lalu.
Ingat, grammar itu seperti peta — kalau kamu tahu arahnya, kamu nggak akan tersesat! ✨